Keefektifan Media Massa Terhadap Komunikasi Massa

by - Kamis, Desember 17, 2020

Barbie News Anchor

Selamat siang para pembaca yang budiman, sebelumnya saya sering sharing mengenai Barbie beserta ceritanya. Kali ini, saya akan memberikan sebuah opini dan pandangan saya mengenai "Keefektifan Media Massa Terhadap Komunikasi Massa". Hal ini tentu lebih spesifik mengarah ke jurnalis yaitu profesi saya sebelumnya juga mengenai dunia Broadcasting yaitu jurusan yang saya geluti sewaktu kuliah dulu. Berhubung mengenai dunia Jurnalis yang sangat erat dengan Media Massa maupun Komunikasi Massa, maka saya akan menjabarkan beberapa jenis media massa di Indonesia secara ringkas. 

1. Televisi / TV 

Televisi Analog Tempo Dulu

    TV merupakan media massa yang termasuk golongan modern dan populer hingga saat ini. Televisi juga telah hadir lama sebelum era modern internet muncul. Ketika televisi muncul, media radio perlahan mulai tenggelam. Informasi yang dapat kita terima melalui televisi yaitu audio dan visual. Sehingga saat kita menonton TV mudah dipahami apa yang diinginkan atau dibawakan komunikator dalam media tersebut. Televisi berisikan bukan hanya gambar tetap, namun juga gambar bergerak. 


2. Radio

Radio Digital Tempo Dulu

    Media elektronik pertama dan tertua didunia. Radio sendiri memiliki keunggulan yaitu informasi sangat mudah kita terima, baik di rumah, di kantor, di mobil, atau bahkan di kamar tidur. radio juga menjadi tren dan fenomenal pada masanya. Namun media radio kini tidak lagi banyak dipakai orang lain kecuali saat berkendara. 


3. Koran

Koran

    Informasi yang tersampaikan melalui gambar tidak bergerak dan tulisan panjang yang memenuhi kolom kertas. Koran ini juga mempunyai pangsa pasarnya sendiri. Selain bisa memberikan informasi lebih detail, biasanya koran juga memiliki iklan yang cukup banyak. Namun tren koran sudah tidak lagi unggul seperti dahulu, karna saat ini masyarakat dunia lebih senang berselancar informasi didunia maya atau sosial media. 


4. Media Digital (Internet)

Media Internet

    Zaman modern berarti zaman dimana kita hidup yang semuanya serba digital, terlebih lagi penggunaan media digital saat ini sudah seperti makanan pokok nasi. Selain penggunaannya jauh lebih mudah dibawa kemana-mana, media digital mudah diakses siapapun tanpa mengenal batas wilayah dan lain-lain. Namun, media digital tentu memiliki kelemahan, banyaknya informasi yang diberikan dari website berita ataupun sosial media, tentu banyak pula ancaman cyber crime dan berita HOAX. Untuk itu, kita harus pandai mengambil berita-berita yang bermanfaat dan sesuai alias objektif. 

    Itulah empat jenis media yang populer disetiap era maupun sampai saat ini. Selanjutnya, saya akan memberikan opini keefektifan media massa. Seperti dibawah ini,   

Pertimbangan Hambatan (Analisa dan objektivitas) 
Hambatan psikologi sendiri ada 4 macam yakni :
Pertama perbedaan kepentingan, media massa seringkali mempersuasi orang lain dengan berita-berita baru. Hambatannya yaitu tidak semua orang mampu menganggap informasi yang disampaikan tersebut penting, sehingga efektifitas persuasi bisa menjadi lebih efektif atau bahkan tidak sama sekali. Sedangkan dengan interpersonal, konteks yang diutamakan tergantung dari isi pesan juga yang dibawakan, jika komunikatornya termasuk orang yang pintar dalam berkomunikasi, maka persuasi pesan jadi lebih efektif. Akan sebaliknya jika komunikatornya tidak mampu mempersuasi orang lain, maka sulit baginya untuk diikuti orang lain. 
Kedua yaitu Prasangka dan ketiga Stereotip, hambatan ini lebih kuat dipergunakan untuk komunikasi interpersonal. Sedangkan keempat yakni motivasi lebih cenderung mempersuasi seseorang melalui media massa karena mencakup skala luas.  

Komunikasi Dua Arah atau Interpersonal

    Lewat dari hambatan adanya perbedaan ras, bagi saya untuk mempersuasi pesan akan lebih baik disampaikan pada komunikasi massa karena bagian dari hambatan kebudayaan ini dapat diminimalisir. Tetapi pada komunikasi interpersonal dibutuhkan orang yang benar-benar memahami perkembangan budaya tersebut. Ini juga terjadi pada hambatan beda norma sosial, faktor semantik, dan kurang mampunya berbahasa Indonesia. 


    Berbeda dengan hambatan mekanis, komunikasi interpersonal sangat lebih efektif untuk mempersuasi pesan daripada media massa yang memerlukan teknis-teknis peralatan penyiaran karena memungkinkan banyaknya gangguan dari alat media. 

    Pada hambatan interaksi verbal seperti polarisasi, orientasi intensional, evaluasi statis, menurut saya, lebih dicenderungkan kepada hambatan persuasi lewat media massa daripada interpersonal. Sebab, komunikator melalui media massa cenderung tetap sehingga lebih mudah dikenali oleh komunikan yang anonim. Komunikan  dengan tindakan indiskriminasi, orientasi intensional, dan evaluasi statis sering ditemui dimanapun kita berada. Perbedaan antara hambatan interpersonal dan media massa pada bagian persuasi pesan komunikasi verbal sangat berbeda tipis.

Barbie sedang melakukan wawancara

Pendapat (Analisa)
    Menurut saya proses komunikasi dalam konteks efektifitas persuasi pesan akan lebih kuat pengaruhnya ketika pesan disampaikan secara media massa. Karena hal itu memicu seluruh komunikan untuk mengikuti apa yang diperintahkan. Mulai dari informasi sederhana hingga informasi yang luar biasa mampu membius seluruh khalayak seperti jarum hipodermik agar tetap mengikuti informasi yang telah disajikan. Penyebab lain dikarenakan komunikator pada media massa biasanya telah terlatih dalam proses penempatan pesan. Maka, dalam mempersuasi pesan, orang lebih memilih memberikan informasi lewat komunikasi massa. Selain jangkauannya luas, informasi yang disampaikanpun mudah dipahami. Dari sekian banyak fakta jelas terungkap bahwa banyak sekali audience yang terserang heigh viewer. Selain itu juga, jumlah penonton yang seiring berkembang membuat media massa menciptakan banyak program dan iklan untuk mengundang perhatian audience. Sedangkan konteks persuasi pesan yang dilalui dengan interpersonal, saya rasa kurang efektif. Sebab kembali pada masing-masing individunya. Jika individu tersebut memiliki daya tarik yang kuat dan mampu membuat komunikan sampai tidak dapat membalas pernyataannya dapat membuktikan bahwa komunikasi dalam mempersuasi komunikan telah berhasil dilakukan. Walaupun telah kita ketahui komunikasi interpersonal memiliki sisi positif juga yakni adanya feed back, saling interaksi satu sama lain dan berdiskusi panjang lebar. Namun, dari segi mempersuasi pesan kurang efektif karena yang dibutuhkan tidak hanya pengetahuan umum namun juga etika cara berkomunikasinya, cara melihat persepsi maupun sudut pandang, dan cara pemberian informasi yang objektif (realitas). Jika saja mempersuasi seseorang kepada orang lain, kadangkala berita yang akan dibawakan menjadi berita subjektif (opinion). Sehingga bagi saya, kurang tepat saja jika persuasi pesan dibawakan melalu komunikasi interpersonal. 

Barbie Penyiar Berita

Kasus (Analisa dan Fakta)
Peristiwa bencana alam seperti Tsunami waktu di Aceh, Kasus Nazaruddin dan Angelina Sondakh terhadap penggelapan uang yang disebut korupsi, investigasi selebritis, media Periklanan, KPK VS Polri, Peraihan Penghargaan Perekonomian Indonesia di Amerika, program acara stand up comedy dengan melalui wayang (OVJ), dan Informasi lainnya banyak mengundang masyarakat untuk mengetahui adanya program acara dan informasi tersebut. Peristiwa ini juga mengundang masyarakat berpartisipasi dan berperan aktif terhadap sejumlah informasi. Hal inilah yang saya tujukan bahwasanya komunikasi akan lebih efektif jika melalui media massa daripada interpersonal.

Contoh
Sebagai contohnya yaitu jika ada seseorang wanita yang memiliki sifat cerewet atau ngedumel terus yang tidak jelas bahkan saat berbicara informasi yang dibawakan sangat tidak penting sampai-sampai mengganggu orang lain yang sedang berkonsentrasi, akan sulit baginya untuk mempengaruhi sebuah pesan kepada orang lain secara efektif karena sikapnya tersebut. Hal ini bertentangan dengan cara mempersuasi pesan melalui media massa. Orang-orang yang telah ada di media massa dan sudah terlatih untuk berkomunikasi dengan jumlah audience berskala besar sangat memudahkan untuk mengajak audience agar mengikuti dan menyetujui adanya informasi tersebut. Saya sendiri pernah mengikuti bagian dari Newspresenter, Reporter sekaligus MC pun harus benar-benar terlatih dalam berkomunikasi, begitupula saat saya mewawancarai newspresenter muda di SCTV, Louisa Kusnandar. Dia juga menyatakan bahwa untuk menjadi bagian dari media massa harus orang-orang yang telah terlatih dan terdidik agar penyampaian berita pun lebih efektif dalam mempersuasi orang lain sehingga mereka mampu terlibat aktif. Hal yang dilakukan juga tidak sembarangan karena memang pada dasarnya sulit bagi kita untuk menarik perhatian audience. Semuanya ini harus belajar dari titik awal dahulu. Penampilan / overlook yang menarik dan penyampaian informasi yang jelas, serta kejernihan/ kebagusan suara juga termasuk poin terpenting dalam mempersuasi orang lain. Maka dari itu, penyampaian pesan untuk mempersuasi orang lain lebih efektif dengan media massa.  

Kesimpulan
“Komunikasi akan lebih efektif jika melalui media massa dari segi persuasi pesan. Akan tetapi dari segi efektifitas penyampaian pesan, komunikasi secara interpersonallah yang lebih efektif karena terdapat feedback yang akan menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya. Untuk itu, sebuah pesan diperlukan adanya komunikator yang sudah ahlinya dari segi mempersuasi khalayak.” 
Sekian dari saya, Terima Kasih…

Ilustrasi masyarakat yang menyimak informasi lewat media massa


You May Also Like

0 komentar