instagram Youtube Pinterest facebook linkedin

What's New

  • Home
  • Barbie
    • History
    • Review
    • Collection
    • Tips
  • Journal
    • Feature
    • Fashion
    • Art
    • Beauty
  • Broadcasting
  • Contact Us
  • About Us
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Terms & Conditions
    • Site Maps

Ines Pratiwi

Barbie Diaries : Broadcasting (News Anchor)

OVERVIEW

Jika kita ingin memperkenalkan sebuah karya dan informasi, tentunya media penyiaran/ broadcasting memiliki pengaruh yang sangat besar untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Konten yang dibuat harus memiliki daya tarik yang tinggi agar tidak membosankan untuk dilihat dan didengarkan, tanpa mengubah fakta yang ada. Dibandingkan dengan media cetak, media penyiaran/ broadcasting memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam menyampaikan sesuatu dan bahkan bisa langsung menyiarkan atau menyampaikan sebuah peristiwa secara langsung.

Di sisi lain, menyampaikan pesan secara umum, cepat, dan satu arah melalui media untuk menjangkau khalayak luas dalam suatu rentang waktu, juga dapat menimbulkan konflik dengan cepat karena tidak diproses panjang dulu. Jadi, broadcasting atau penyiaran adalah suatu proses komunikasi atau penyebaran informasi melalui media yang dapat dilakukan dengan cepat. Akan tetapi kita perlu memperhatikan banyak hal secara detail agar tidak menimbulkan konflik yang akan terjadi ke depannya.

Penyiaran dan media elektronik saat ini adalah sumber hiburan dan informasi portable yang didistribusikan oleh stasiun dan jaringan radio, kabel, nirkabel, rekaman suara, video, dan internet seluler. Mereka menawarkan konten informatif dan menghibur baik minat umum maupun khusus. Pesaing mereka (Televisi) seperti media cetak tradisional antara lain buku, koran, majalah, dan bulletin memiliki segmentasi yang lebih sedikit. Saat ini banyak stasiun radio dan televisi menerbitkan edisi versi elektronik digital di Internet bersama dengan penerbit buku, surat kabar, majalah, dan bulletin.  

Broadcasting atau penyiaran adalah sebuah proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi tujuan secara bersamaan melalui satelit, radio, televisi, dan media lainnya. Broadcasting merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Namun, Broadcasting lebih memfokuskan ke bidang penyiaran. Sedangkan orang yang melakukan penyiaran disebut broadcaster/ penyiar baik pelaku didepan kamera maupun dibelakang kamera. Jika kita mengambil kuliah Broadcasting, kita tidak hanya belajar tentang penyiaran saja, tapi juga belajar tentang ilmu kemasyarakatan, agar kita bisa mengerti bagaimana bisa terjun langsung di tengah-tengah masyarakat.

Cameramen

APA ITU BROADCASTING?

Broadcasting adalah distribusi audio dan atau video yang dapat mengirimkan sinyal program kepada penonton/ audience. Para penonton atau masyarakat umum yang merupaka audience (komunikan) seperti anak-anak hingga orang dewasa.

Broadcasting atau penyiaran Radio maupun televisi adalah media massa, yakni alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan publik (masyarakat secara luas). Distribusi program radio atau televisi disampaikan melalui transmisi kepada pendengar dan penonton.

Broadcasting juga memiliki pengertian lain yaitu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.  

Sedangkan arti Broadcasting secara umum yaitu suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan, dan lain sebagainya yang didefinisikan sebagai layanan server ke client untuk menyebarkan data kepada beberapa klien sekaligus dengan cara parallel dan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio.  

Kalimat Broadcasting berlaku pada dunia pertelevisian dan radio. Dimana dunia ini, selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya untuk kalangan remaja. Jenis produksi yang diproses oleh media penyiaran antara lain profil perusahaan, program televisi, music video, dan iklan televisi.  


SEJARAH MEDIA PENYIARAN

Broadcast Media

Siaran televisi reguler pertama dimulai pada tahun 1937. Siaran dapat diklasifikasikan sebagai rekaman atau siaran langsung. Siaran pertama memungkinkan untuk mengoreksi kesalahan, menghapus materi yang tidak berguna atau tidak diinginkan, mengatur ulang, menerapkan gerakan lambat dan pengulangan, serta teknik lain untuk meningkatkan program. Namun beberapa acara langsung seperti siaran olahraga dapat menyertakan beberapa aspek termasuk klip gerakan lambat dari tujuan penting dan lain-lain diantara siaran langsung.

Penyiar jaringan radio Amerika biasanya melarang siaran yang direkam sebelumnya pada tahun 1930-an dan 1940-an yang mengharuskan program radio yang diputar untuk zona waktu Timur dan Tengah diulang tiga jam kemudian untuk zona waktu Pasifik. Pembatasan ini dicabut untuk acara-acara khusus, seperti dalam kasus pesawat balon udara Hindenburg di Lakehurst dan New Jersey pada tahun 1937.

Selama Perang Dunia II, siaran yang direkam sebelumnya dari koresponden perang diizinkan di radio AS. Selain itu, program radio Amerika direkam untuk diputar ulang oleh stasiun Radio Angkatan Bersenjata di seluruh dunia. Kerugian dari merekam terlebih dahulu adalah publik dapat mengetahui hasil suatu peristiwa dari sumber lain yang mungkin merupakan spoiler. Selain itu, pra-rekam mencegah penyiar langsung menyimpang dari naskah yang disetujui secara resmi, seperti yang terjadi pada siaran propaganda dari Jerman pada 1940-an dan dengan Radio Moskow pada 1980-an.

Banyak acara diiklankan sebagai siaran langsung, meskipun sering "direkam secara langsung" (kadang disebut "live-to-tape"). Hal ini terutama berlaku untuk pertunjukan artis musik di radio ketika mereka berkunjung untuk pertunjukan konser di studio. Pengaburan yang disengaja dari perbedaan antara siaran langsung dan media rekaman dipandang dengan kecewa diantara banyak pecinta musik. Situasi serupa terkadang muncul di televisi.

Perubahan bentuk TV tiap era

DEFINISI BROADCASTING

Aktivitas penyiaran bukan hanya mengatur kegiatan ekonomi saja, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai media informasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan, atau opini dari seseorang yang disebut komunikator lalu ditujukan kepada sejumlah sasaran penerima yang disebut komunikan. Secara umum, Broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran. Berikut ini adalah beberapa pengertian Broadcasting (penyiaran) menurut para ahli :

1.   Ben H. Henneke, seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran) adalah:

“Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he hears”

(Penyiaran tidak lain hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi atau memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar mendengarkan, mengerti, dan merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu).

2.   J. B. Wahyudi (1996) Broadcasting (penyiaran) yaitu :

Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.

Penyiaran merupakan padanan kata broadcasting yaitu semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi untuk dipancarkanluaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima radio atau televisi dengan atau tanpa alat bantu.

3.   Menurut Undang-Undang Nomor 32, Tahun 2002

Penyiaran yang disebut broadcasting memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangakat penerima siaran.

Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penyiaran (Broadcasting) adalah proses pengiriman informasi atau pemancarluasan siaran ke berbagai lokasi melalui proses pemancaran elektromagnetik, untuk dapat diterima secara serentak oleh masyarakat (khalayak) dengan meggunakan perangkat penerima siaran seperti radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan media lainnya.

 

SYARAT TERJADINYA PENYIARAN

Dengan demikian, berdasarkan definisi diatas maka ada lima syarat mutlak yang harus dipenuhi agar memenuhi terjadinya penyiaran. Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan antara lain sebagai berikut:

a. Spektrum frekuensi radio

b. Sarana pemancaran (transmisi)

c. Perangkat penerima siaran (receiver).

d. Siaran (program atau acara)

e. Dapat diterima secara serentak/bersamaan

Sebuah siaran dapat didistribusikan melalui beberapa sarana fisik. Jika datang langsung dari studio di satu stasiun radio atau TV, itu hanya dikirim melalui rantai udara ke pemancar, kemudian dari antena di menara keluar ke dunia. Pemrograman juga dapat datang melalui satelit komunikasi, diputar baik secara langsung atau direkam untuk transmisi nanti. Jaringan stasiun dapat menyiarkan program yang sama pada waktu yang sama. Awalnya melalui tautan gelombang mikro, sekarang biasanya melalui satelit.

Bagian terakhir dari distribusi siaran adalah bagaimana sinyal sampai ke pendengar atau pemirsa. Sambungan siaran datang melalui udara seperti dengan stasiun radio atau stasiun TV ke antena dan penerima, atau datang melalui TV kabel atau radio kabel ("kabel nirkabel") melalui stasiun maupun langsung dari jaringan. Internet juga dapat membawa radio atau TV ke penerima, terutama dengan multicasting yang memungkinkan sinyal dan bandwidth untuk dibagikan.

 

PELAKU PENYIARAN

Pelaku Media Penyiaran

Broadcasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi terapan (applied communication) yang khusus mempelajari pengemasan pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio dan internet. Dalam ilmu broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan dengan masyarakat luas. Ruang lingkup broadcast meliputi:

a. Presenter, yakni orang yang tampil didepan kamera untuk memberikan informasi kepada audience

b. Kameramen, Juru pengambil gambar maupun video agar pesan dapat diterima ke penonton

c. Wartawan media, yaitu peliput untuk melakukan riset dan mencari data dalam berbagai sumber yang dibutuhkan penyiaran dalam sebuah program

d. Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.

Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi, dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif, dan produktif.

 

JENIS - JENIS MEDIA PENYIARAN

Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.

Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari koran, majalah, tabloid, dan surat kabar. Kedua, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan ketiga yaitu media online dengan perangkat internet. Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya sama-sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan elektronik. Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihan berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dan lain-lain. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:

 

MEDIA CETAK

Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Artinya, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.

Kelebihan (+):

1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.

2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kekurangan (-):

1. Lambat dari segi waktu karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

2. Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.

3. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.

4. Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.

 

MEDIA ELEKTRONIK

Kelebihan (+):

1. Cepat dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.

2. Audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya memahami berita. (khusus televisi)

3. Jangkauan luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.

Kekurangan (-):

Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.

 

MEDIA ONLINE

Kelebihan (+):

1. Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.

2. Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.

3. Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.

Kekurangan (-):

1. Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.

2. Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online.

Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan karena dapat mengalahkan kedua media lainnya. Terlebih audiens sekarang lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu hanya dimiliki oleh media online.

Dari penjabaran diatas, untuk saat ini prospek media online sangat unggul dan dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya.

Namun, permasalahan yang dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs jejaring sosial.

 

PERBEDAAN ANTAR MEDIA SIARAN

a.  Radio

1. Media radio mengirimkan konten audio tanpa kabel.

2. Siaran radio adalah komunikasi satu arah ke khalayak luas.

3. Ada lebih dari 12.000 stasiun radio di A.S.

4. Stasiun radio dapat dihubungkan bersama dalam jaringan.

5. Isinya dapat berupa informasi dan hiburan.

6. Isi program dapat diproduksi dengan cepat.

7. Siaran konten audio juga dapat dikirim melalui kabel, satelit dan Internet.

8. Sebagian besar stasiun radio menyiarkan musik meskipun beberapa menyiarkan berita, olahraga, ceramah, dan program keagamaan.

b. Televisi

1.  Media televisi mengirimkan konten audio dan video secara nirkabel.

2.  Telecasting adalah komunikasi satu arah ke khalayak luas.

3.  Ada lebih dari 2.000 stasiun televisi yang disiarkan di A.S.

4.  Isinya dapat berupa informasi dan hiburan.

5.  Isi program dapat diproduksi dengan relatif cepat.

6.  Ratusan saluran juga tersedia untuk pelanggan melalui kabel dan satelit.

7.  Stasiun televisi dapat dihubungkan bersama dalam jaringan.

8.  Siaran konten audio dan video juga dapat dikirim melalui kabel, satelit dan Internet.

c. Rekaman Audio

1. Rekaman suara musik diproduksi oleh industri musik.

2. Ada lebih dari 20.000 label rekaman.

3. Sebagian besar musik didistribusikan melalui Internet digital.

4. Miliaran salinan rekaman musik telah terjual.

5. Rekaman suara non-musik termasuk pidato, khotbah, efek suara, iklan, kata yang diucapkan, dan lain-lain.

d. Rekaman Video

1.  Rekaman video diproduksi oleh industri produksi video.

2.  Ratusan juta rekaman video telah terjual.

3. Rekaman video telah dikirim dalam bentuk tape dan disk dan sekarang melalui download dan streaming Internet.

4. Isi rekaman video sudah termasuk film, acara TV, iklan, pidato, video perusahaan, video acara, video pernikahan, video minat khusus, dan lain-lain.

e. Web Seluler atau Internet Seluler

Web Seluler dan Internet Seluler menggunakan browser Web pada perangkat seluler seperti ponsel cerdas, laptop, atau komputer tablet untuk mengakses Internet melalui jaringan nirkabel. Tujuh Media Massa antara lain :

1. Media cetak - buku, koran, majalah, buletin

2. Media rekaman - musik, rekaman, kaset, kartrid, kaset, disk

3. Media film - bioskop, film, kaset, kaset, disk

4. Media radio - musik, informasi, drama, komedi, kabel, nirkabel

5. Media televisi - drama, komedi, musik, informasi, kabel, nirkabel

6. Media internet - situs web, mengunduh, streaming

7. Media seluler - situs web, mengunduh, streaming ke ponsel dan laptop

*Media keempat dan kelima disebut sebagai media penyiaran.

*Media keenam dan ketujuh disebut sebagai media digital.

Setiap media memiliki konten, seniman kreatif, teknisi, dan model bisnisnya sendiri.

 

TAHAPAN PRODUKSI TELEVISI

Barbie Diaries : News Anchor

Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi setelah media internet. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Televisi dapat menjangkau banyak masyarakat dengan biaya relatif murah. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program.

Berikut merupakan tahapan produksi televisi:

1. Membuat tujuan dari produksi merupakan bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa terkena imbas “Sindrom Televisi”.

3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting dalam hal menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

4. Membuat proposal program, Membuat proposal program acara adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment, budget, dan menjelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.

5. Membuat Pengaturan Jadwal/ Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup :

a. Orientasi Program

b. Kebijakan Program

c. Strategi Program

d. Sumber Acara

e. Pola Acara

f. Kriteria Acara

g. Pengembangan Program

6. Memilih lokasi, Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar. Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau Location Manager.

7. Memilih pemeran dan peralatannya. Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda. Pemeran langsung menawarkan kepada orang terkenal atau bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan komputer.

8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

9. Pasca Produksi, Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara dievaluasi, diuji coba/ ditanggapi oleh para informer.

Setelah saya menjelaskan mengenai dunia penyiaran tahap awal, tentunya akan lebih banyak lagi yang akan saya jelaskan nanti. Secara garis besar agar para pembaca lebih mudah memahami maksud dan tujuan adanya media penyiaran terutama media Televisi. Terima kasih 

Siaran dapat ditonton melalui media Televisi


Rabu, Desember 23, 2020 No komentar

Barbie News Anchor

Selamat siang para pembaca yang budiman, sebelumnya saya sering sharing mengenai Barbie beserta ceritanya. Kali ini, saya akan memberikan sebuah opini dan pandangan saya mengenai "Keefektifan Media Massa Terhadap Komunikasi Massa". Hal ini tentu lebih spesifik mengarah ke jurnalis yaitu profesi saya sebelumnya juga mengenai dunia Broadcasting yaitu jurusan yang saya geluti sewaktu kuliah dulu. Berhubung mengenai dunia Jurnalis yang sangat erat dengan Media Massa maupun Komunikasi Massa, maka saya akan menjabarkan beberapa jenis media massa di Indonesia secara ringkas. 

1. Televisi / TV 

Televisi Analog Tempo Dulu

    TV merupakan media massa yang termasuk golongan modern dan populer hingga saat ini. Televisi juga telah hadir lama sebelum era modern internet muncul. Ketika televisi muncul, media radio perlahan mulai tenggelam. Informasi yang dapat kita terima melalui televisi yaitu audio dan visual. Sehingga saat kita menonton TV mudah dipahami apa yang diinginkan atau dibawakan komunikator dalam media tersebut. Televisi berisikan bukan hanya gambar tetap, namun juga gambar bergerak. 


2. Radio

Radio Digital Tempo Dulu

    Media elektronik pertama dan tertua didunia. Radio sendiri memiliki keunggulan yaitu informasi sangat mudah kita terima, baik di rumah, di kantor, di mobil, atau bahkan di kamar tidur. radio juga menjadi tren dan fenomenal pada masanya. Namun media radio kini tidak lagi banyak dipakai orang lain kecuali saat berkendara. 


3. Koran

Koran

    Informasi yang tersampaikan melalui gambar tidak bergerak dan tulisan panjang yang memenuhi kolom kertas. Koran ini juga mempunyai pangsa pasarnya sendiri. Selain bisa memberikan informasi lebih detail, biasanya koran juga memiliki iklan yang cukup banyak. Namun tren koran sudah tidak lagi unggul seperti dahulu, karna saat ini masyarakat dunia lebih senang berselancar informasi didunia maya atau sosial media. 


4. Media Digital (Internet)

Media Internet

    Zaman modern berarti zaman dimana kita hidup yang semuanya serba digital, terlebih lagi penggunaan media digital saat ini sudah seperti makanan pokok nasi. Selain penggunaannya jauh lebih mudah dibawa kemana-mana, media digital mudah diakses siapapun tanpa mengenal batas wilayah dan lain-lain. Namun, media digital tentu memiliki kelemahan, banyaknya informasi yang diberikan dari website berita ataupun sosial media, tentu banyak pula ancaman cyber crime dan berita HOAX. Untuk itu, kita harus pandai mengambil berita-berita yang bermanfaat dan sesuai alias objektif. 

    Itulah empat jenis media yang populer disetiap era maupun sampai saat ini. Selanjutnya, saya akan memberikan opini keefektifan media massa. Seperti dibawah ini,   

Pertimbangan Hambatan (Analisa dan objektivitas) 
Hambatan psikologi sendiri ada 4 macam yakni :
Pertama perbedaan kepentingan, media massa seringkali mempersuasi orang lain dengan berita-berita baru. Hambatannya yaitu tidak semua orang mampu menganggap informasi yang disampaikan tersebut penting, sehingga efektifitas persuasi bisa menjadi lebih efektif atau bahkan tidak sama sekali. Sedangkan dengan interpersonal, konteks yang diutamakan tergantung dari isi pesan juga yang dibawakan, jika komunikatornya termasuk orang yang pintar dalam berkomunikasi, maka persuasi pesan jadi lebih efektif. Akan sebaliknya jika komunikatornya tidak mampu mempersuasi orang lain, maka sulit baginya untuk diikuti orang lain. 
Kedua yaitu Prasangka dan ketiga Stereotip, hambatan ini lebih kuat dipergunakan untuk komunikasi interpersonal. Sedangkan keempat yakni motivasi lebih cenderung mempersuasi seseorang melalui media massa karena mencakup skala luas.  

Komunikasi Dua Arah atau Interpersonal

    Lewat dari hambatan adanya perbedaan ras, bagi saya untuk mempersuasi pesan akan lebih baik disampaikan pada komunikasi massa karena bagian dari hambatan kebudayaan ini dapat diminimalisir. Tetapi pada komunikasi interpersonal dibutuhkan orang yang benar-benar memahami perkembangan budaya tersebut. Ini juga terjadi pada hambatan beda norma sosial, faktor semantik, dan kurang mampunya berbahasa Indonesia. 


    Berbeda dengan hambatan mekanis, komunikasi interpersonal sangat lebih efektif untuk mempersuasi pesan daripada media massa yang memerlukan teknis-teknis peralatan penyiaran karena memungkinkan banyaknya gangguan dari alat media. 

    Pada hambatan interaksi verbal seperti polarisasi, orientasi intensional, evaluasi statis, menurut saya, lebih dicenderungkan kepada hambatan persuasi lewat media massa daripada interpersonal. Sebab, komunikator melalui media massa cenderung tetap sehingga lebih mudah dikenali oleh komunikan yang anonim. Komunikan  dengan tindakan indiskriminasi, orientasi intensional, dan evaluasi statis sering ditemui dimanapun kita berada. Perbedaan antara hambatan interpersonal dan media massa pada bagian persuasi pesan komunikasi verbal sangat berbeda tipis.

Barbie sedang melakukan wawancara

Pendapat (Analisa)
    Menurut saya proses komunikasi dalam konteks efektifitas persuasi pesan akan lebih kuat pengaruhnya ketika pesan disampaikan secara media massa. Karena hal itu memicu seluruh komunikan untuk mengikuti apa yang diperintahkan. Mulai dari informasi sederhana hingga informasi yang luar biasa mampu membius seluruh khalayak seperti jarum hipodermik agar tetap mengikuti informasi yang telah disajikan. Penyebab lain dikarenakan komunikator pada media massa biasanya telah terlatih dalam proses penempatan pesan. Maka, dalam mempersuasi pesan, orang lebih memilih memberikan informasi lewat komunikasi massa. Selain jangkauannya luas, informasi yang disampaikanpun mudah dipahami. Dari sekian banyak fakta jelas terungkap bahwa banyak sekali audience yang terserang heigh viewer. Selain itu juga, jumlah penonton yang seiring berkembang membuat media massa menciptakan banyak program dan iklan untuk mengundang perhatian audience. Sedangkan konteks persuasi pesan yang dilalui dengan interpersonal, saya rasa kurang efektif. Sebab kembali pada masing-masing individunya. Jika individu tersebut memiliki daya tarik yang kuat dan mampu membuat komunikan sampai tidak dapat membalas pernyataannya dapat membuktikan bahwa komunikasi dalam mempersuasi komunikan telah berhasil dilakukan. Walaupun telah kita ketahui komunikasi interpersonal memiliki sisi positif juga yakni adanya feed back, saling interaksi satu sama lain dan berdiskusi panjang lebar. Namun, dari segi mempersuasi pesan kurang efektif karena yang dibutuhkan tidak hanya pengetahuan umum namun juga etika cara berkomunikasinya, cara melihat persepsi maupun sudut pandang, dan cara pemberian informasi yang objektif (realitas). Jika saja mempersuasi seseorang kepada orang lain, kadangkala berita yang akan dibawakan menjadi berita subjektif (opinion). Sehingga bagi saya, kurang tepat saja jika persuasi pesan dibawakan melalu komunikasi interpersonal. 

Barbie Penyiar Berita

Kasus (Analisa dan Fakta)
Peristiwa bencana alam seperti Tsunami waktu di Aceh, Kasus Nazaruddin dan Angelina Sondakh terhadap penggelapan uang yang disebut korupsi, investigasi selebritis, media Periklanan, KPK VS Polri, Peraihan Penghargaan Perekonomian Indonesia di Amerika, program acara stand up comedy dengan melalui wayang (OVJ), dan Informasi lainnya banyak mengundang masyarakat untuk mengetahui adanya program acara dan informasi tersebut. Peristiwa ini juga mengundang masyarakat berpartisipasi dan berperan aktif terhadap sejumlah informasi. Hal inilah yang saya tujukan bahwasanya komunikasi akan lebih efektif jika melalui media massa daripada interpersonal.

Contoh
Sebagai contohnya yaitu jika ada seseorang wanita yang memiliki sifat cerewet atau ngedumel terus yang tidak jelas bahkan saat berbicara informasi yang dibawakan sangat tidak penting sampai-sampai mengganggu orang lain yang sedang berkonsentrasi, akan sulit baginya untuk mempengaruhi sebuah pesan kepada orang lain secara efektif karena sikapnya tersebut. Hal ini bertentangan dengan cara mempersuasi pesan melalui media massa. Orang-orang yang telah ada di media massa dan sudah terlatih untuk berkomunikasi dengan jumlah audience berskala besar sangat memudahkan untuk mengajak audience agar mengikuti dan menyetujui adanya informasi tersebut. Saya sendiri pernah mengikuti bagian dari Newspresenter, Reporter sekaligus MC pun harus benar-benar terlatih dalam berkomunikasi, begitupula saat saya mewawancarai newspresenter muda di SCTV, Louisa Kusnandar. Dia juga menyatakan bahwa untuk menjadi bagian dari media massa harus orang-orang yang telah terlatih dan terdidik agar penyampaian berita pun lebih efektif dalam mempersuasi orang lain sehingga mereka mampu terlibat aktif. Hal yang dilakukan juga tidak sembarangan karena memang pada dasarnya sulit bagi kita untuk menarik perhatian audience. Semuanya ini harus belajar dari titik awal dahulu. Penampilan / overlook yang menarik dan penyampaian informasi yang jelas, serta kejernihan/ kebagusan suara juga termasuk poin terpenting dalam mempersuasi orang lain. Maka dari itu, penyampaian pesan untuk mempersuasi orang lain lebih efektif dengan media massa.  

Kesimpulan
“Komunikasi akan lebih efektif jika melalui media massa dari segi persuasi pesan. Akan tetapi dari segi efektifitas penyampaian pesan, komunikasi secara interpersonallah yang lebih efektif karena terdapat feedback yang akan menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya. Untuk itu, sebuah pesan diperlukan adanya komunikator yang sudah ahlinya dari segi mempersuasi khalayak.” 
Sekian dari saya, Terima Kasih…

Ilustrasi masyarakat yang menyimak informasi lewat media massa


Kamis, Desember 17, 2020 No komentar

 

Hello readers, 

Pertama-tama Ines mau bahas, apa itu Princess Journalist? dan mengapa nama tersebut merupakan slogan yang tepat buat Ines. Berawal dari istilah bahasa Inggris, "Princess Journalist" artinya Puteri Wartawan atau lebih dikenal seorang princess yang berprofesi seperti wartawan. 

Karena aku merupakan Princess dari keluarga ningrat dengan gelar sarjana komunikasi S1 di Broadcasting, lalu S2 di Universitas Indonesia jurusan Sosial dan Politik. I love everysingle about politic dan berharap ke depannya, tidak hanya menjadi seorang News Anchor, namun juga menjadi Diplomat. 

Ines at CNN News

Hobiku yaitu menulis dan berbicara atau presenting didepan banyak publik. Aku berharap, ide-ideku melalui lisanku bisa didengar banyak orang. Aku sangat tertarik dengan dunia barbie, seni, fashion, islam, dan jurnalistik. Ke depannya, postingan di blog ini akan memenuhi isi konten jurnalistik, review barbie, dan karya yang dapat mengedukasi pembaca blogku semua. 

Selain menulis dan berbicara, aku juga suka membuat suatu karya yang aku olah melalui barang bekas. Karya inilah aku ciptakan sebagai ladang inspirasi teman-teman pecinta boneka serta saranaku untuk meningkatkan skill sebagai crafter. Dimana sebagian besar dunia kita dipenuhi sampah yang tidak terorganisir dengan baik. Untuk mencegah hal tersebut, biasanya aku akan membuat barang bekas menjadi barang berharga yang memiliki nilai manfaat. 

Lemari Barbie dari Barang Bekas

Di luar pekerjaanku sebagai News Anchor, aku juga mencipatakan 5 buku dengan tema yang berbeda. kelima buku ini merupakan sebagian besar kisahku juga kisah temanku. Selain menjadi penulis, aku juga suka foto model dan di akhir pekan atau saat weekend, biasanya aku mendapat tawaran kerja sebagai MC/ Master of Ceremony terutama MC acara nikahan juga acara formal lainnya. 

Seluruh peristiwa dan pengalaman hidup yang aku alami akan ku bagikan dalam blog ku ini. Mulai dari seputar Barbie hingga pembahasan mengenai kajian wanita terkini. Jurnal-jurnal yang telah ada, kini ku rangkum satu persatu guna menghasilkan cerita yang lebih spektakuler. 😍

Ines Pratiwi

Minggu, November 29, 2020 No komentar
Older Posts

About me

About Me


Ines Pratiwi, Princess Journalist. Barbie Hijab. Fiction Figure. Passionate in Art, Fashion, Beauty, Traveling, and Photography.

Follow Us

Labels

Art Barbie Beauty Broadcasting Collection Fashion Feature journal Review tips

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Join me!

Created with by ThemeXpose